Home » » Demo Penolakan Kenaikan BBM Berakhir Ricuh

Demo Penolakan Kenaikan BBM Berakhir Ricuh

Written By Unknown on Selasa, 18 Juni 2013 | 05.38


Cerita dari Jember- Kawan, aksi penolakan kenaikan harga BBM, kembali digelar sejumlah aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember, Senin kemarin (17/6) berakhir ricuh. Sempat terjadi aksi saling pukul kawan, anatara aktivis mahasiswa itu, dengan sejumlah petugas kepolisian, yang melakukan penjagaan.

Awalnya kawan, sekitar pukul 10.00 wib, puluhan aktivis GMNI yang tiba di bundaran DPRD Jember, menggelar orasi penolakan kenaikan BBM, secara bergantian. Dalam orasinya kawan, mereka menolak dengan tegas, sikap pemerintah yang hendak menaikan harga BBM.

Bagi demonstran kawan, sikap tersebut dianggap kebijakan yang tidak tepat. sebab katanya, pemerintah seharusnya berani melakukan nasionalisasi aset Negara, yang sejatinya sebagai sumber penghasil minyak. “Kita bisa hidp mandiri, jika aset penghasilminya milik negara, bisa kita rampas dari tangan asing,” ungkap Ridho saat melakukan orasi.

Bukan hanya orasi saja yang mereka lakukan kawan. Aktivis mahasiswa yang berlandaskan ajaran marhaenisme itu, sempat membakar tikus diatas api, dari ban bekas yang mereka baker. Sesekali terdengar, mereka menyebut negara ini telah menjadi 'Republik tikus'.

Aksi puluhan mahasiswa itu, berlanjut dengan pemasangan baliho raksasa, bertuliskan "BBM Naik : Revolusi !!!!...", tepat diatas air mancur bundaran DPRD Jember. Namun karena kesulitan memasang baliho berukuran 3X5 meter itu kawan, akhirnya mereka memasang baliho tersebut diatas papan nama DPRD.

Puluhan aktivis mahasiswa itu pun kawan, tampak terlihat tidak pernah kehabisan variant aksinya. Bahkan, tidak lama dari pemasangan baliho tersebut, terlihat sedikitnya delapan demonstran, melakukan pelemparan telur kearah gedung dewan. Alhasil, mobil dinas sejumlah pejabat pun, yang terparkir tepat didepan pintu masuk gedung dewan itu, terkena lemparan telur.

Bahkan menariknya kawan, mobil bernomer polisi P 1701 BS, yang diduga mobil pribadi Bupati MZA Djalal, dan mobil dinas wakil bupati Kusen Andalas, juga terkena lemparan delapan butir telur itu.
Seolah tidak puas dengan aksi lempar telur, yang mereka lakukan dari luar gedung dewan itu. Akhirnya, puluhan aktivis organisasi yang berdiri sejak tahun 1954 itu, merangsek masuk kedalam gedung dewan.

Bekas tempat parkir, kedua mobil milik Bupati Jember dan wakilnya, yang sebelumnya terkena lemparan telur itu kawan, dijadikan mereka tempat menyuarakan aksinya. Bahkan sebagian dari mereka, melakukan aksi treatrikal, dengan melepaskan seekor tikus, yang sebelumnya mereka kurung didalam sangkar.

Saat sejumlah aktivis mulai mengejar tikus, dengan melemparinya dengan telur dan tepung. Tidak mereka duga kawan, lemparan telurnya itu mengenai beberapa polisi, yang sedang mengawal aksi mereka. Karena merasa diserang demonstran, akhir sejumlah polisi itu pun, menghentikan aksi lempar telur dan tepung tersebut.

Sejumlah demonstran yang tampak begitu menghayati, perannya pada aksi tratrikl tersebut kawan, tidak menghiraukan permintan polisi itu. Akhirnya secara paksa kawan, petugas kepolisian yang melakukan pagar betis itu, menyerang sejumlah demonstran dengan tendangan dan bogem mentah, yang diarahkan ke wajah dan tubuh demonstran.

Karena merasa diserang, sejumlah aktivis GMNI itu pun memberikan perlawanan, dengan melawan pukulan sejumlah petugas kepolisian itu. “Kami diserang duluan, ya kami lawan saja. Bahkan salah satu polisi itu, menyebut kami PKI,” ujar Ridho.

Aksi saling pukul itu berjalan cukup lama kawan, sebab keduanya tidak bisa saling menenangkan kelompoknya. Namun, saat sekretaris GMNI Jember, Wibi, mengambil alih komando aksi, akhirnya sejumlah aktivis GMNI mulai tenang.

Dengan memegang pengeras suara, Wibi dan sejumlah aktivis GMNI lainnya, meminta anggota DPRD Jember, menemui sejumlah demonstran, untuk menandatangani pernyataan sikap penolakan kenaikan BBM itu. Namun, hanya ada sebagian anggota DPRD saja, yang bersedia menandatangani pernyatan sikap tersebut. (Ulal)

Reporter : Ulal Asmaul Khusna
Editor     : Ruvi Bela Negara
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


 
Support : Ensiklopediakku | CeritaJember
Copyright © 2013. Cerita Jember - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by CeritaJember
Proudly powered by Ensiklopediakku